Monday, January 3, 2022

Karya Guru | Puisi Desi Mirajati

Puisi Desi Mirajati



Realita


Di atas angin siapa yang mau?

Tak juga kau aku pun mau

Tak ada tiupan

Tak ada hempasan

Siapa yang mau?

Aku pun mau tak juga kau

Kata siapa?

Itu ilusi semata

Hanya selayang pandang

Angin bisa menembus ruang 

Hingga waktu

Aku apalagi kau pasti terseok dibuatnya

Kau apalagi aku pasti tersentak disentilnya

Realita itulah nyatanya


Tangerang, 18 September 2020



Cair


Cair cair cair 

Rontaan hati pada Sang Khalik

Bergejolak hati 

Alamak buat besok besok dan besok!

Lidah kaku oleh kemaluan

Untuk ia, beliau, dan mereka

Sesumbar untuk mengisi lambung-lambung kecil

Sesusuan tak juga paham

Kantong kecil terpaksa adil

Kembali pada reronta hati


Tangerang, 18 September 2020



Lentera dalam Tenda


Menjelajahi gejolak berahi

Tenda kokoh pada malammu

Rengkuh aku bertolak malu

Erat jerat dalam terperanjat

Sudi empat titik sengaja kau tilik

Aku jera tak berkutik

Lentera sebagai penerang

Menerawang tiap bagian lekuk

Mengerang, melayang 

dalam selayang pandang

O, aku pada puncakmu!


Tangerang 21 Okt 2020


Teruntuk Rekan dalam Tidur 


Sepi 

Ya sepi 

Tak ada arti

Kutengok galah 

Tak ada serapah

Hanya barisan ah

Kuhembuskan kalah

Ragamu terpisah

Sekelibat tentangmu 

Senja membayangiku

Tak jua engkau padaku


Tangerang, 21 Okt 2020



Titik Peluh


Andai

Jika

Bila

Menjadi lelah

Tak bisa menjadi lilah

Jiwa kesah

Raga kalah

Malang merundung

Petang membayang

Titik peluh

Semakin lusuh


Tangerang, 14 Februari 2021



Si Kutu Layar


Di antara terbit sinar pagi dan langit mengemban malam

El Ka si pencemburu memburu gesit 

Segala ruh hidupku 

El Ka si peronta kebebasan

si penjerat keceriaan

Mengubah alur cerita hidup

Menjadi luar biasa

El Ka si paling berkuasa

Engkau terlalu sombong 

Menyita segala kisah nyata 

El Ka si angkuh yang pandai merengkuh keluh

El Ka siapa kau?

Hanya 2 kutu menebar pada layar-layar teknologi

Tak sudi aku menantang maut untukmu si kutu layar


2 Desember 2022


________

Penulis


Desi Mirajati, akrab dipanggil Jati. Menjadi seorang guru selama 11 tahun di sebuah sekolah swasta trilingual belum cukup membuatnya tahu tentang segala hal. Sama halnya dengan menorehkan kata untuk data. Hanya dalam angan, ingin menjadi ini dan itu. Sejak lahir di Wonosobo, 25 Januari 1988, jauh dari kehidupan menulis. Ia ingin mencapai asa. Katanya, menulis dapat mewakili konten rasa. Melalui komunitas menulis, semoga menjadi awal pribadi yang berbeda. Pribadi yang berani, pribadi yang bisa menorehkan setiap jejak hidup dalam tulisan. Ia mencoba menuliskan beberapa sejarah pelik dunia versinya. Sejarahnya disusun dalam barisan huruf, kata, dan usulan hati sederhana. Yang disebut puisi. Selama ini hanya menuliskan realita tentang apa yang terjadi di sekitar.  Hanya sepenggal yang kata orang disebut artikel semi ilmiah.


Kirim naskah ke

redaksingewiyak@gmail.com