Puisi-Puisi Ahmad Soleh
Tawa di Bibirmu yang Ranum
Malam turun
rembulan menepi
dalam pejam itu
rindu begitu penuh
mengisi kepala
yang kosong
dan tawa lepas
di bibirmu yang ranum
mengisi subuhku
yang hening
menarik tubuhku
yang geming
dipeluk dingin
aku berharap
tak pernah ada pagi
yang menamatkan
kisah kita itu.
November 2021
Pemalu Pemula
/1/
Mula-mula malu-malu
sama-sama diam-diam
/2/
kita memang pemalu
yang masih pemula
/3/
aku memang peragu
dan kau terlalu terburu.
November 2021
Bekas Hujan
Jejak kakiku dihapus hujan. Kau tak tahu
aku pernah mengendap-endap ke situ. Menyiram kembang-kembang yang kuncup. Yang kelak harumnya menyeruak menghiburmu kala pagi hari. Saat kau menikmati secangkir kopi di pelataran rumah setelah gerimis tiba.
2021
_____
Penulis
Ahmad Soleh, lahir di Cirebon, 24 Februari 1991. Ia mulai keranjingan menulis puisi sejak SMA, dimulai dari buku harian dan mading sekolah. Kini, menjadi pengrajin puisi merupakan aktivitas hariannya. Puisi-puisinya pernah terbit di berbagai media massa, seperti Harian Republika, MadrasahDigital.co, Gagas.ID, Rahma.ID, GhirahBelajar.com, Omong-Omong.com, Mbludus.com, Pucukmera.ID, Adaharapan.ID, Majalah Manifesto Ikatan, dan media sosial pribadinya. Beberapa puisinya telah terbit menjadi buku. Di antaranya Untuk Mak Eha (2015), Hujan Ibu Kota (2017, ditulis bersama Salma dan Ayumusa), dan buku puisi terbarunya Memutus Wabah Pilu Menyemai Benih Rindu (Diva Press, 2020). Selain itu, ia juga menulis puisi dalam buku antologi Rindu Rendra Megatruh bersama Taufiq Ismail dkk.
Kirim naskah ke
redaksingewiyak@gmail.com