Friday, November 12, 2021

Puisi Mochammad Aldy Maulana Adha | Ke-mer-de-ka-an | Rasa Merdeka | Pertanjaan Djadoel




Ke-mer-de-ka-an


: kemerdekaan ialah hak segala bangsa

 dan setiap makhluk hidup yang merasa

hidup untuk mempercayai kemerdekaan

oleh sebab itu, maka penjajahan atas nama

apa pun di atas dunia harus dihapuskan, karena

tak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. 


(2021)





Rasa Merdeka


Maka setelah merdeka,

rasanya, rasa kemerdekaan

yang semerdeka-merdekanya

wajib dirasakan semua warga

negara. Dan menjadi kewajiban

bagi negara melalui kendara Trias

Politika tuk menjamin semua warga

negara hidup dalam rasa yang merdeka.


(2021)





Pertanjaan Djadoel


Djangan tanjakan apa jang

soedah rakjat berikan oentoek

negara, tetapi tanjakanlah

soembangsih apa jang telah

wakil rakjat berikan pada

rakjat biasa dan djoega djelata. 


(2021)





Sjadjaratoen dan Sesoedahnja

: Oentoek Boeng Karno


Boeng, dari boekoe sedjarah kami beladjar: bahwa kita tak pernah beladjar dari sedjarah apalagi membatja boekoe. Portoegies memang soedah habis. Di Tidore, Spanjol kehilangan kon...-trol. Kongsi Dagang Kompeni telah angkat kaki. Perantjis kembang kempis seroepa boontjes. Sedang di Poelaoe Djawa, Inggris soedah dilinggis. Dai Nippon, kosong, tinggal leksikon. Tapi Inlander masih seperti galon zonder dispenser. Tapi anak-anak iboe pertiwi masih ada jang diperlakoekan seperti anak tiri: Papoea. Di iboe kota, orang-orang jang menoentoet haknja dioesir seperti ketjoak.


Boeng, lihatlah, setiap tahoen kami—merajakan kemerdekaan namoen kami tak pernah sekalipoen bertemoe dengan merdeka. Boeng, beritahoe dakoe; siapa itoe merdeka?


(Buitenzorg, 17 Agoestoes 2021)






___

Penulis


Mochammad Aldy Maulana Adha dilahirkan di Bogor, Jawa Barat,  27 Maret 2000. Bukunya: Timbul Tenggelam Philo-Sophia Kehidupan (2020); Timbul Tenggelam Spirit-Us Kehidupan (2020); Trias Puitika (2021).


Pembaca yang suka menulis ini adalah penerjemah, kreator sekaligus kurator puisi, prosa, dan cerpen. 










Kirim naskahku ke
redaksingewiyak@gmail.com