Friday, June 10, 2022

Puisi-Puisi A Farhan

 Puisi A Farhan




Rindu Sampai Sepuh

: K. Muhammad Zamiel El-Muttaqien


Di tanahmu aku tenggelam merayakan aroma kopi

Sekental rindu, sepuh menjelma bisik-bisik doa.


Huruf dulu yang tumbuh di tubuhmu

Sekarang, hanya wasiat terakhir hayatmu

Tapi bagiku, mengartikan adalah sembahyang

Menerjemah semua kerapian meja-meja

Tempat menanti kopi, hidangan khas hati.


Ada kalanya kukupas tuntas

Sebelum khatam membaca jejak abadimu

Satu-satunya jalan yang tak pernah puas

Ialah ragamu, tertuang dalam rahim puisi.


Oh Tuhan sang pencipta keangungan, terangkanlah,

Besarkanlah, amalkanlah, surgakanlah, terimalah

Agar kesenandungan tak membuatku derita

Dalam sujud kepada-Mu, salam akhir untuk-Mu.


Pordapor, 2022



Ayat-Ayat Penyair


Sudah saatnya kau tak menepi

Menyatakan rahasia, terpendam di abu

Kala itu kau susun sepucuk puisi 

Dalam menyusuri remah-remah malam 

Yang kelam tentang arti asmara.


Atau memang tak mengerti

Bumbu-bumbu memasak cinta

Atau tak memahami Nabi Yusuf

Yang dikejar para siti-siti elok.


Namun kau harus belajar pada penyair

Risalah kata terungkap dari hati, begitu pun cinta

Terbuat ucapan-ucapan doa.


Andai kamu sanggup menerima

Maka bunga di depan rumahmu

Menjelma surga ayat-ayat rindu.


Pordapor, 2022



Hujan Bulan April


Hujan membasahi tubuh

Berteduh tanpa benda, pohon

Maupun teras, sama halnya dengan rumah

Tanpa kerudung, kayu yang teriris rapi.


Dingin adalah cara mengirim rindu

Mengingat pecahan cinta di layar

Salah satunya cincin yang kita rencanakan

Untuk tanda dalam kehangatan permaisuri.


Di balik rencana, kau memanfaatkan waktu

Tapi bagiku makro,

Yang tak menyediakan bayang Illahi.


Barangkali aku belum paham

Kisah-kasih khayalmu yang langit

Sebab bila kau mendoakan diam-diam

Benih cinta tajam menusuk kalbu.


Pordapor, 2022



______

Penulis


A Farhan, lahir di Sumenep, 17 Mei 2003. Santri PPA, Lubangsa Utara. Bergiat di Sanggar Sabda, Sanggar GSK (Gubuk Sastra Kita). Karya-karyanya dimuat beberapa media.  



Kirim naskah ke

redaksingewiyak@gmail.com