Friday, July 8, 2022

Puisi-Puisi Ibna Asnawi

Puisi Ibna Asnawi



Kuah Bawang Merah


Segera setelah bawang merah

secokelat lantai tanah dapur

air separuh gayung dibubuh,

menenangkan desing

riuh-rendah sebelanga:

geletar pedih di dekap rumah



Semur Tahu


Tahu semu kecap sore ini 

selesai kau semur,

gelembung cokelat kecil-kecil

makin gemuruh 

memintamu masak esok lagi

asap mendidih-membubung 

mengirim aroma lapar,


tetapi runtun kau berdoa semoga:

kental bawang merah-bawang putih,

kemiri-ketumbar

sedapatnya melunasi retih tahu

sepanjang penggorengan

dengan selera melimbur

dari ricik pandang suamimu



Aroma Wedang Jahe


Kuingin tulus semerbak jahe

tunak mendekatkanmu pada pagi

kabut dingin dini hari di pori telingamu

mengembun ke ranting-bunga cangkirmu

untuk itu aku, senantiasa mengaduk kasih

seiring butir-butir gula menguning,

dan wangi tiga iris jahe 

membentur batinku



Memasak Cumi


Di pekat lubuk cumi

serbuk kemiri 

menghayati diri


rancung amis 

melapisi wajan 

habis dientas rempah


kemiri jadi wangi lalu

tak lagi bulat

tidak pula bubuk


seluruh kental kuah

kukuh dipeluk cinta kemiri



Poka' Saripu


I/

Air separuh dandang

beriak kecil-kecil,

seikat daun serai

diayun-ayun lemah


II/

Ke ceruk aroma

gula lahang memberai

warna, berbagi manis


III/

lalu uap berkabar hangat

mesti telah merah

air seisi dandang



______

Penulis 


Ibna Asnawi, lahir di Sumenep Madura. Alumni Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa Putri.



Kirim naskah ke 

redaksingewiyak@gmail.com