Saturday, March 11, 2023

Puisi-Puisi Muhammad Dzunnurain

Puisi Muhammad Dzunnurain




Renungan Puan di Ruang Kesunyian


Dalam sekejap waktu

Kuukir tubuhku

Keadaan kian sedang ambigu

Nestapa loka dalam aksara

Memikirkan kehidupan yang dulu


Puan, jangan menjauh

Di tubuhmu detak jantung waktumu masih berdetak

Terasa dalam benakku yang berorientasi di cakrawala

Dalam ruang kesunyian


Puan, aku menunggu lagu sajakmu

Kemarin yang kamu susun

Di istana waktu

Bersama para penyair yang sedang menunggu-nunggu


Puan, terima kasih

Seiring waktu kamu selalu membimbingku

Untuk tidak selalu berkonotasi buruk

Tuan sekarang yakin bahwa penantian membutuhkan waktu

Karena waktu itu fana

Aku harus merangkai setangkai bunga untuk diabadikan di kemudian hari



Menikmati Kopi di Saat Lampu Mati


Manis;

Seperti janjimu yang tidak terkunjung terkikis

Walau hujan deras

Menghabiskan tangisan

Dari hulu hingga hilir

Pahit;

Ucapmu ketika orang mengganggumu

Dari sudut serinu pulau

Tenggelam bersama matahari

Terbit bersama purnama diiringi alunan seruling bintang kejora

Panas dan dingin;

Ketika sirnamu kehabisan energi

Melihat cahaya dari belakang pintu

Membawa seuntaian mutiara

Menghias tiara berdua



_______

Penulis


Muhammad Dzunnurain, kelahiran Kota Keris Sumenep, 30 Juni 2003. Mahasiswa biasa saja menghabiskan waktu dengan membaca. Salah satu karya puisi, opini dan esai pernah dimuat di media online dan cetak, di antaranya Majalah Sidogiri Edisi 179, Warta Ubaya Edisi 335, antologi puisi Patah (2022), Negeri Kertas (2022), Nolesa (2022), Rumah Baca Tv (2022), Rumah Literasi Sumenep (2022), Kompasiana (2022), Koran Harian Bhirawa (2022), Tiras Time (2022), Idestra (2023), Riau Sastra (2023). Bisa menghubungi langsung lewat surel muhammaddzunnurain63@gmail.com.


Kirim naskah ke

redaksingewiyak@gmail.com