NGEWIYAK, KAB. SERANG - Director, Filmmaker, dan Writter Linggih Studio Banten, Rasyid Ridho bersama crew mulai menyusun tahapan pra produksi Film Dokumenter Al- Katib (Sang Penulis) di Sekretariat Linggih Studio Kp. Sombeng, Ds. Kaserangan, Kec. Tirtayasa, Kab. Serang pada Minggu (10/11). Film yang akan digarap ini memosisikan Syekh Nawawi Tanara Banten sebagai tokoh utama penggerak cerita. Film ini akan mendeskripsikan tiga karakter data: deskriptif, numeris, dan spasial. Masing-masing akan disajikan dalam tiga pembabakan dalam alur penceritaan film. Mulai dari babak awal, tengah, dan akhir. Melalui "Production House Linggih Studio" sebagai wadah para pembuatan film dan insan kreatif di Banten, Ridho ingin mengenalkan kembali sosok Syekh Nawawi sebagai tokoh literasi paling produktif di abad-19.
"Linggih Studio akan menggarap dokumenter ini dengan pendekatan yang berbeda. Bertumpu pada lokalitas sebagai salah satu basis utama penceritaan. Al-Katib menurut kami, tepat disematkan pada beliau (Syekh Nawawi Banten) sebagai pengarang dan penulis berpengaruh dalam khazanah pemikiran keislaman di seluruh dunia. Beliau adalah manusia paripurna yang menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk menulis, mengarang, dan mengamalkan keilmuanya," ujar Ridho.
Ridho menjelaskan bahwa ia dan teman-teman Linggih sudah hampir setahun lebih mewacanakan dokumenter Al-Katib ini sebagai sajian cinematography melalui kacamata film. Menurut Rido, Syekh Nawawi adalah ilmuan yang lahir dari kampung dan menjadi tokoh dunia.
"Banten adalah rumah kelahirannya dan akan terus dikenang sepanjang zaman. Ketenaran Syekh Nawawi ini dapat ditemukan dalam catatan penelitian Snouck Hurgronje dalam Mekkah in The Latter. Snouck bahkan berteori bahwa Nawawi Banten adalah kunci utama terbentuknya jaringan ulama Jawa di Timur Tengah dan memiliki pengaruh penting dalam menggerakan aliansi ulama Nusantara di Hijaz," tambah Ridho.
Film Dokumenter Al-Katib direncanakan akan diproduksi awal tahun 2025. Semua crew, talent, setting lokasi, dan kolaborator yang terlibat adalah para pelaku film dan para ahli lintas disiplin bidang yang sebagian besar merupakan putra-putri daerah Banten.
Ridho mengatakan bahwa tim juga masih membuka open call dan supporting dari berbagai pihak. Baik dari unsur pemerintah, swasta, dan institusi lainya. Linggih Studio ingin membangun destinasi dengan upaya story lokal sebagai sumber penting penceritaan. Melalui tahapan Pra Produksi yang sedang dilakukan, Al-Katib (Sang Penulis) adalah diksi yang tepat untuk dijadikan sebagai pilihan premis film yang mendeskripsikan Syekh Nawawi Tanara - Banten dalam dunia cerita film.
Sebagaimana diketahui bahwa tempat kelahirnya di Tanara telah ditetapkan sebagai kawasan Islamic Center atau wisata religi berskala internasional. Ini menjadi makin menarik bila seluruh komponen mencoba menggali potensi sekitar dengan beragam metode. Kami Linggih Studio, bergerak merespons dengan pendekatan seni film. Di mana film adalah ritus kehidupan yang dapat memantik apa saja yang menjadi kegelisahan dan visi apa yang ingin disampaikan," pungkas CEO Linggih Studio dan Sutradara Dokumenter Al-Katib.
(Redaksi)