Sunday, October 19, 2025

Puisi-Puisi Syahrul Chelsky



Malam Ketika Langit Menukar Nama-Nama Kami


di banua kami, setiap anak lahir dengan dua nama:

satu diucapkan manusia, satu disimpan roh penjaga.


suatu malam langit berembun ganjil,

dan burung hantu menjerit di arah yang salah.

besoknya, semua orang lupa siapa dirinya.


para ibu memanggil anak-anaknya

dengan sebutan yang terasa asing di lidah.

ayah-ayah bingung, berdoa kepada Tuhan

dengan nama yang tidak lagi mereka yakini.


hanya balian tua yang tertawa,

katanya, “roh-roh sedang bercanda,

mereka ingin tahu apakah kalian masih ingat

suara sendiri tanpa nama.”


aku mencoba menulis namaku di tanah,

tapi lumpur menelannya,

dan malam kembali tenang

seolah tak pernah ada yang hilang.



Seorang Perempuan yang Bicara pada Air


sungai martapura menua di bawah jembatan.

airnya tidak lagi jernih, tapi tetap membawa doa

dari mulut-mulut yang sudah lama membusuk.


setiap pagi, ada perempuan mencuci tangan di sana,

katanya agar arwah yang tinggal di air

tidak lupa bahwa dunia ini masih punya aroma sabun.


kadang, dari permukaan air, muncul wajahnya sendiri,

tapi sedikit lebih tua.

ia berkata:

“jangan buang darah ke sungai.

sungai hafal siapa yang menodainya.”


lalu perempuan itu pulang,

meninggalkan bayangan yang terus mencuci tangan

di tempat yang sama  

selamanya.



Seorang Perempuan yang Menanam Bayangan


di tepi rawa, seorang perempuan menanam 

bayangannya sendiri yang ia potong sehabis magrib.


orang-orang kampung lewat sambil menunduk,

karena setiap kali bayangan itu tumbuh,

angin seolah ikut membungkuk di atas air.


“aku menanam agar aku tak hilang,” katanya,

dan sungai seakan mengerti

bahwa yang ingin hidup tidak selalu yang berdaging.


pada musim kemarau,

bayangan itu mengering seperti akar doa,

tapi setiap kali hujan datang,


perempuan itu tertawa sendiri.

suaranya terdengar seperti seseorang

yang baru saja diingatkan bahwa ia masih ada.


________


Penulis


Syahrul Chelsky adalah nama pena dari Muhammad Syahrul, lahir dan tumbuh di pinggiran kota Martapura. Menulis beberapa puisi dan cerita pendek. Aktif di Arkalitera, sebuah komunitas yang berfokus pada gerakan penulis-penulis muda Kalimantan Selatan.



Kirim naskah ke

redaksingewiyak@gmail.com