Puisi Fadhilah Darojat
Masa Lalu
Bolehkah kita bercerita sebentar saja
Tentang kenangan yang mulai terasa sesak
Tentang rasa sakit yang tumbuh dari masa lalu
Dan kau masa laluku yang belum usai.
Padamu yang pernah singgah di hatiku
Sejauh apa pun kakiku melangkah darimu
Sepanjang apa pun waktu untuk melupakanmu
Tetap namamu yang terkenang dalam ingatanku.
Mari kita bercerita sebentar saja
Tentang alasan-alasanmu menghilang
Tentang luka, sepi, dan air mata selama aku bertahan
Agar sakit ini perlahan hilang dan tenang.
Rindu
Aku mengkhidmati gerimis yang membasahi ingatanku
Kenangan-kenangan itu hadir seperti buih merayu angin
Angin-angin merebakkan wangimu, juga senyuman itu
Kini gerimis dan semua kenangan menjelma lagu-lagu.
Lagu-lagu paling merdu yang kita putar bersama
Begitu syahdu mengalun bersama bayanganmu
Terngiang canda, tawa, dan rayumu membuatku tersipu
Malu-malu aku mengkhatamkan senyumanmu.
Aku mengkhidmati gerimis yang menyamarkan tangisku
Waktu-waktu bersamamu tidak akan kembali seperti dulu
Seperti gerimis yang jauh, mengering bersama anganku
Siapa yang tahu rinduku? Diterbangkan angin berlalu.
Bayangmu
Aku memeluk bayanganmu
Sambil kumeniti jalan pada gelap malam
Mengeja gemintang yang sedia kala terang
Sebentar saja kau bertahan
Aku memeluk bayanganmu sambil meratapi sebuah kisah panjang
Menyimpan namamu dalam ingatan tenang
Selamanya kau akan kukenang
Bayangmu selalu menjelma dalam sepi
Aku pendam sendiri, rasakan sakit sendiri
Aku memeluk bayanganmu kekasih hati
Sejauh inikah kesabaran?
Aku memeluk bayanganmu
Bayanganmu diam-diam menghantui hidupku
Aku pendam sendiri, rasakan sakit sendiri
Pada akhirnya aku harus pulang
Meninggalkan bayangmu.
____
Penulis
Fadhilah Darojat, merupakan santriwati Ponpes Al Rahmah Walantaka. Ia bersekolah di MA Al Rahmah kelas 3 Ext (setara kelas X MIA khusus). Ia lahir di Tanggamus, 8 Juli 2005. Ia hobi menulis dan membacakan puisi, serta mengikuti kelas mentoring menulis puisi di pondok tersebut.
Kirim naskah ke
redaksingewiyak@gmail.com