Judul : Namaku Bunga
Penulis : Ade Mulyono
Penerbit: Lakara Lima
Tahun Terbit: Maret 2022
Ukuran: 12 X 18
Tebal: 144
ISBN:978-623-95075-4-1
Harga: 55.000
Angin berembus cukup kencang menyisir rambutku saat aku berujar pelan seperti pengemis. “Namaku Bunga, usia dua puluh tiga bulan September ini. Bersediakah Om menjadi imamku? Menuntunku mengarungi samudera kehidupan yang penuh onak dan duri ini. Aku berharap Om dapat menjadi pelipur laraku dari derita yang tak bosan mengepung hidupku. Sungguh pun Om akan menjadikanku istri yang ketiga atau keempat, aku akan menerimanya penuh dengan sukacita,” tanyaku mula-mula pada lelaki berjanggut lebat yang baru selesai mengerami tubuhku.
Lelaki itu pergi sambil meludah setelah aku mengucapkan sesuatu yang tidak lazim diucapkan oleh perempuan jalang mana pun. Satu kata pun tidak mekar dari bibirnya. Begitu mahalkah harga sebuah kata bagi seseorang lelaki yang tidak menghargai hati perempuan macam diriku ini? Atau diriku yang tidak mempunyai harga diri? Sungguh nekatnya aku hingga lelaki itu kabur kalang kabut seperti melihat jin usai mendengar ocehanku. Betapa terhinanya diriku di hadapan kuasa seorang lelaki yang memiliki uang dan membeli seonggok daging perempuan. Kini aku diam seperti sebatang lilin yang padam.
Itulah gambaran tokoh dalam novel Namaku Bunga. Seorang gadis muda bernama Bunga yang membanting kartu nasibnya di Jakarta, justru harus mengalami nasib yang memilukan. Di Jakarta ia justru harus menjalani hidup yang lebih getir. Ia dijebak untuk menjadi istri simpanan politikus, dipaksa menggugurkan kandungan, hingga diperkosa anak majikannya. Sebelum akhirnya menjadi pelacur setelah diselamatkan oleh seorang yang baru dikenalnya. Perkenalkannya itu membawa Bunga masuk dunia hitam lebih dalam. Mimpinya hidup bahagia di kampung bersama ibunya dan seorang lelaki yang menerima dirinya apa adanya harus berakhir kandas. Sebab, kematian pada akhirnya lebih cepat datangnya daripada kebahagiaan itu sendiri.
______
Kirim buku terbaru Saudara ke
redaksingewiyak@gmail.com