Friday, February 16, 2024

Puisi-Puisi Sultan Musa

Puisi Sultan Musa



Bertaut di Sujud


lewat mentari meredup,

kisah belum usai 


lewat bulan memeluk,

tergambar jejak risau


; semua karena

kalbu belum melekat di sujud


seperti halnya memaknai

dan cahaya jiwa pun menyadarkanku

‘aku merasakan kebesaran-Mu, Tuhan’

(apa pun resahmu hamparkan sajadahmu)


2024



Memeluk (Pualam) Cahaya


cahaya memudar,

menyerupai perihal luka


resah berkecamuk,

terbelenggu emosi bertaut


pada  ujung malam menjelma pualam,

mengeja lembaran do’a bernaung

; atas resah memeluk cahaya


2024


________


Penulis


Sultan Musa  berasal  dari  Samarinda.  Tulisannya  tersiar  diberbagai  platform  media  online  &  offline.  Serta  karya-karyanya  masuk  dalam  beberapa  antologi  bersama  internasional. Seperti Antologi Puisi Penyair Dunia “Wangian Kembang : Antologi Puisi Sempena Konvesyen Penyair Dunia – KONPEN” yang digagas Persatuan Penyair Malaysia (2018), Antologi Puisi “Negeri Serumpun” Khas Sempena Pertemuan Dunia Melayu GAPENA & MBMKB (2020), Antologi Puisi “Cakrawala  Islam” MAIK – Majlis Agama Islam dan Adat Istiadat Melayu Kelantan –Malaysia (2022), Festival Sastra Internasional Gunung Bintan – Jazirah, Temu Karya Serumpun “Tanah Tenggara” Asia Tenggara (2023) dan HOMAGI – International Literary Magazine. Adapun  IG  :  @sultanmusa97  


Kirim naskah ke

redaksingewiyak@gmail.com