Friday, May 17, 2024

Puisi-Puisi Huia Arin

Puisi Huia Arin




Duet Perak Sendok dan Garpu

 

Di meja makan sendok berkata lembut

“Kuaduk bintang dalam mangkuk bulan,

Menggali kisah sup hangat menghidangkan kenangan”

 

Garpu menyahut lantang, giginya berkilau tajam

“Kutusuk hati apel, membelahnya elegan,

Membawa seiris kisah pada piring porselen”

 

Sendok berkata, “aku pelukan bagi bubur dan puding,

Mengayun lembut suapkan kasih tanpa henti”

Garpu tersenyum, “dan aku penari lincah di antara pasta,

Menyelipkan rasa dengan pasti”

 

“Kita berdua,” kata sendok dan garpu

“Melukis puisi di atas meja.

Dalam simfoni perak yang sempurna.

Menari, melayani dalam cerita sepanjang masa”


Dumai, 9 Mei 2024



Patah Hati di Toko Kue

 

Aku berdiri di toko kue

Hatiku hancur, tapi masih mau brownie

Katanya “kita sudah tidak cocok”

Tak apa, coklatku masih ada stok

 

Patah hati bikin sesak

Untungnya roti manis tak berkhianat

Walau dia pergi hilang kontak

Kubahagia dengan roti digenggam erat

 

Bukannya gila kutertawa, “hahaha”

Hanya sadar cinta itu rasa vanila

Kadang manis kadang hambar

Tapi selalu ada di kue tartar

 

Bukan hanya kue, hatiku pun berlapis

Setiap luka ditutupi glasir manis

Kadang pahit tetap kucecap

Karena hidup tak selalu seperti yang diharap

 

Di akhir hari pulang dari toko kue

Tangan kosong tapi hati penuh harapan

Esok hari atur jadwal kunjungi toko kue

Siapa tahu ada cinta baru yang bisa kumakan

 

Kamis, 9 Mei 2024

 

________


Penulis


Huia Arin adalah nama pena dari perempuan kelahiran Dumai, 1990. Hobi membaca telah membawa Alumnus FKIP UIR ini menghabiskan waktu pada berbagai jenis prosa. Kini aktif di Asqa Imagination School (AIS) #45. COMPETER merupakan rumah tempat ia pulang dalam kata. IG: @asrinaputriasali.



Kirim naskah ke
redaksingewiyak@gmail.com