Sunday, May 25, 2025

Puisi-Puisi Fileski Walidha Tanjung

Puisi Fileski Walidha Tanjung




Sepatu Lusuh

– sudut pandang sepatu seorang siswa –


Aku, sepatu penuh lubang,

mengendus aroma pulau dewata

dari tumpukan brosur agen travel

Tuan kecil mengelusku pelan,

“kau siap berlari ke pulau para dewa?”


Tuan kecil sedang gundah, bimbang

orang tuanya sedang menawar harga pada malam,

mencicil harap pada pinjaman berbunga.


Setiap langkahnya kini adalah cicilan:

pagi mengantar koran, siang mencuci mimpi orang,

malam menambal baju yang penuh lobang.


Aku tetap melangkah,

bersama sepatu yang sebelah,

berganti warna dengan air mata ibu.

Sejenak melupakan bahwa perjalanan ini

dibayar dengan gali lubang

tutup lubang.

2025


Jalan Pinjol ke Bali

– sudut pandang algoritma pinjol –


Aku bukan manusia.

Aku adalah angka yang berkedok harapan.

Aku pintu masuk yang tak punya jalan keluar.


Ketika jari-jari menyentuhku,

aku tersenyum dalam notifikasi:

“Selamat! Dana perjalanan Bali sudah tersedia”


Aku akan membawa anaknya ke pulau,

pulau gelisah tanpa malam-malam indah,

pulau yang membuat suaminya tak tahu lagi

cara memandang mata anaknya.


Aku tidak bernapas,

tapi aku bisa menghancurkan paru-paru.


Namaku pinjol.

Akulah sang dewa palsu,

yang bisa membawamu ke Bali beberapa hari,

menjeratmu mati berkali-kali.

2025


Sajak Kursi Plastik

– sudut pandang kursi plastik di acara perpisahan –


Aku adalah kursi plastik,

melihat laki-laki itu berdiri di belakang,

seorang ayah yang belum lunas hutang.


Wajahnya retak seperti tembok gudang.

Ia tersenyum—anaknya berseragam toga,

meski dalam hatinya ada hujan yang belum reda.


Padahal “Perpisahan bukanlah pesta.

Hanya halaman terakhir dari buku

yang seharusnya dibaca bersama.”


Aku cuma seonggok kursi,

menampung berat tubuh dan rahasia tersembunyi.

Dan di atas panggung, anak-anak berfoto,

mengira dunia akan lebih mudah seusai acara ini.

2025


______

Penulis


Fileski Walidha Tanjung, adalah penulis kelahiran Madiun 1988. Aktif menulis esai, puisi, dan cerpen di berbagai media nasional.


Kirim naskah ke

redaksingewiyak@gmail.com