Sunday, September 21, 2025

Puisi-Puisi Yuditeha



Iguana


kita memilih duduk di sudut

di bawah tangga spiral yang berkarat

dindingnya pernah jadi latar foto prewed

tapi sekarang penuh stiker kampanye yang tak laku


kau menggenggam cangkir seperti mau meremas dunia

sambil bicara soal iguana

yang katanya lebih setia daripada manusia


aku mendengar seperti mendengar teori tentang hujan

lalu kau tiba-tiba bertanya

apakah cinta harus selalu dijinakkan


aku tidak menanggapi

karena kau tahu jawabannya

dan tak butuh aku untuk mengatakannya


ada anak kecil lari mengejar balon

yang lepas dan menyangkut di kipas angin

semua orang menonton

tapi tak ada yang membantu


seperti kita

yang sudah tahu ke mana arah jatuhnya

tapi terlalu malas untuk menyelamatkan


2025 



Surat


kau berdiri lama di depan kios surat tua

membaca satu persatu perangko dari negara-negara

yang bahkan tak pernah kita impikan ke sana


aku menunggu sambil menghitung semut yang melintasi kakiku

kau bilang cinta itu seperti surat, datang dengan harapan

tapi sering salah alamat


aku membeli satu kartu pos bergambar jembatan

menulis kalimat yang tak pernah sempat kubisikkan padamu

kau membacanya lalu menaruhnya di rak

seolah semua kata bisa dikembalikan ke tempat asalnya


dari pengeras suara terdengar lagu lama

tentang sejoli yang berpisah karena musim

bukan karena pilihan


kau pergi membawa amplop kosong

yang tak pernah kau lipat untukku sekali pun

kecuali saat kau isi untuk mengirim kesunyian


2025


______

Penulis 

Yuditeha, penulis yang tinggal di Karanganyar.



Kirim naskah ke 

redaksingewiyak@gmail.com