Rindu yang Tumbuh di Bibirmu
Ada rindu yang ingin ku panen
dari kedua bibirmu,
Yang konon lebih manis
Dari pada madu
Dan bila saatnya, aku ingin mengecupnya Perlahan dari senyummu yang rapuh, rindu yang pernah kita semaikan jadi satu
Yang lebih manis dari pada sgala madu.
Dan Kau Adalah Aroma Hujan yang Aku Syukuri
Ada wangi tenang
yang tertinggal di udara
setelah hadirmu
tak bisa kusebut apa
selain rasa pulang
yang tak pernah kupinta
tapi kurindukan.
mungkin itu sebabnya
aku tak pernah benar-benar ingin hujan reda,
selama ada jejakmu
di setiap tetes yang jatuh.
Penulis
Zihan, Lelaki yang gemar meramu puisi dari pekatnya rindu. Berdomisili di Serang-Banten.