Monday, December 13, 2021

Esai Yudi Damanhuri | Peran Keluarga sebagai Pembuka Jendela Dunia

 Esai Yudi Damanhuri




Gerakan Literasi


Beberapa tahun ke belakang taman bacaan masyarakat menjadi pendadaran berita di berbagai daerah. Bahkan sampai saat ini, pergerakan taman bacaan masyarakat kian masif melihat geliatnya hingga merambah ke pelosok-pelosok desa. Gerakan-gerakan yang sudah terealisasi, patut kita apresiasi dengan tentu saja selain mengamini, patut pulalah kita ikut andil berjibaku bersama-sama sejalan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia guna menghadapi dan menemukan banyak pemecahan persoalan.


Agar sejalan dengan semangat yang telah terpercik dari beragam kalangan dan lingkungan oleh para pegiat literasi di berbagai daerah, kita pula harus ikut terjerumus mengajak-mengembangkan kemauan membaca dan tentu saja menjelaskan manfaat dari membaca tersebut kepada masyarakat luas atau lebih spesifik lagi terhadap lingkungan sekitar. Sebagai contoh, dalam skala kecil yang akan menjadi besar, yaitu lingkungan keluarga. Tersebab pembelajaran peniruan pertama yang akan dijadikan model tiruan adalah orang dekat.


Keluarga sebagai Patron


Peran keluarga menjadi misi penting untuk merealisasikan generasi sekarang agar melek literasi. Orang tua bisa menjadi model contoh yang akurat untuk ditiru. Sebab orang tua adalah patron pembuka jalan bagi generasi sekarang menuntun tahapan perjalanan ke masa depan. Tentu saja semua itu harus dimulai dengan tahapan awal yang berkesinambungan. Dalam artian, harus bertahap-berjangka serta memberikan jalan agar mudah melangkah menentukan arah. Tidak serta merta kita memaksakan kehendak yang akan berujung mendapatkan penolakan atas ketidaksukaan.


Hal tersebut malah akan berbuah kemerosotan semangat karena sesuatu yang dipaksakan sangat tidak baik. Biarkan anak mengeksplorasi keingintahuan mereka dari serangkaian bacaan yang mereka serap. Dari rasa penasaran tersebut akan melahirkan pencarian jawaban dan tentu saja jalan keluar yang akan ditentukan oleh mereka. Banyak membaca beragam hal, kita akan mudah mengonstruksi dan mengait-silangkan ide atau gagasan yang dapat dengan mudah menjawab persoalan maupun pemecahan permasalahan dengan daya nalar yang kuat karena sudah terbekali oleh berbagai informasi.


Sebagai alternatif, kita bisa menggiring dan mengajak mereka bertamasya ke perpustakaan terdekat. Usahakan meluangkan waktu untuk merealisasikan hal tersebut, selain menambah wawasan, akan pula rasa kedekatan kian melekat. Bisa pula, agar lebih mudah, meminjam buku secara online yang sudah disediakan baik oleh Ipusnas maupun perpustakaan daerah. Selain bisa langsung terakses dengan gawai, keunggulannya bisa dibawa ke mana saja dan kapan saja dibaca. Hanya saja, antreannya cukup panjang bila ingin meminjam buku yang sedang laris dan ramai dalam perbincangan nasional.


Pembuka Jendela Dunia


Buku merupakan jendela dunia. Bagi anak-anak, orang tualah yang membantu membukakan jendela tersebut agar terbuka sebagaimana mestinya. Memilah dan memilih bacaan yang patut untuk anak-anak guna terserapnya informasi yang optimal sebagai bekal ilmu pengetahuan yang tentu saja akan menambah daya kritis sang anak. Ini bisa menjadi penangkal agar sang anak tidak mudah menyerap dan menerima sembarang informasi karena telah memiliki bekal argumentatif dalam diri. Akan tetapi, ada baiknya pula seorang anak diberikan banyak bacaan dari beragam lintas ilmu pengetahuan untuk menjadi bahan perbandingan dan dasar yang kokoh sebagai pribadi yang mandiri. Dapat dipastikan, apabila kita terus menerus menyerap infomasi dengan porsi yang cukup, akan piawai dalam bernalar terutama beretorika.


Sebagai pelaku informasi yang konsumtif, masyarakat kita cenderung melabeli suatu informasi dengan mudah menelan tanpa adanya penyaringan atau perenungan kritis dan diterima begitu saja. Hal tersebut tersebab kurangnya menyerap informasi dari berbagai disiplin ilmu sehingga menjadikan lemahnya daya nalar untuk membandingkan informasi dengan kritis. Maka dari itu marilah kita mulai berperan menjadi patron keluarga guna melahirkan generasi yang melek literasi dengan banyak membaca dari beragam disiplin ilmu untuk, sebagai contoh yang sedang marak, meredam kabar bohong atau hoaks yang mudah dipercaya begitu saja.


Dari senarai paparan yang penulis dadarkan, dapat dipastikan apabila dilaksanakan dengan optimal dan bertahap, hal tersebut bisa menjadikan seorang anak memiliki daya nalar yang kokoh. Berpikir kritis dan menemukan permasalahan juga pemecahan persoalan dengan logis. 




_____

Penulis

Yudi Damanhuri adalah guru Bahasa Indonesia di SMA Pesantren Unggul Al Bayan Anyer.






Kirim naskah ke

redaksingewiyak@gmail.com